Nasib Anak Magang POLMAN Bandung di Tengah Pandemi


Sebagian mahasiswa magang yang dilibatkan dalam tim relawan POLMAN Bandung sebagai bentuk kegiatan alternatif untuk menggantikan kegiatan magang di industri. 
Foto oleh Mohamad Fadhlan Imaduddin dari Jurusan Teknik Otomasi Manufaktur.
Dibaca normal 3 menit 47 detik.

Politeknik Manufaktur Bandung adalah salah satu perguruan tinggi vokasi yang menjadikan kegiatan magang menjadi salah satu program wajib. Kegiatan magang atau program praktik industri (PPI) ini berguna untuk menerapkan setiap ilmu dan teori yang didapatkan selama pembelajaran di kampus. Kegiatan magang ini biasanya dilakukan di semester lima atau enam. Selain itu, para mahasiswa juga diharapkan bisa merasakan atmosfer dunia kerja yang sesungguhnya.

Namun, apa jadinya jika kesempatan tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan?

Semenjak COVID-19 atau virus corona ini mewabah di Indonesia, pengalaman magang yang dirasakan anak magang agaknya terasa berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Bagaimanapun, pandemi ini datang dan mengubah banyak hal. Pemerintah mulai membatasi aktivitas di ruang publik. Masyarakat juga melakukan tindakan preventif seperti menjaga jarak satu sama lain, menggunakan masker, dan sering mencuci tangan demi memutus persebaran virus tersebut. Sebagai institusi pendidikan tinggi, POLMAN Bandung merespons hal ini dengan mengalihkan semua kegiatan akademik ke ranah online (daring), tak terkecuali kegiatan magang. Hal ini tercantum dalam SE No. 0011/PL11/TU/2020 pada tanggal 16 Maret 2020.

Melalui surat edaran tersebut, pihak kampus awalnya hanya memberi himbauan kepada mahasiswa yang melaksanakan PPI untuk mengikuti kebijakan dari perusahaan dan protokol kesehatan yang ada. Hal ini dikonfirmasi oleh Wakil Direktur Bidang Akademik, Beny Bandanadjaja.

Awalnya memang berupa himbauan, tapi dengan adanya situasi yang semakin mengkhawatirkan, kami (pihak kampus) akhirnya menegaskan agar perusahaan menerapkan WFH bagi seluruh mahasiswa magang,” kata beliau dalam wawancara via aplikasi Zoom Meet, Sabtu (9/5/2020).

Pernyataan Wakil Direktur Bidang Akademik tersebut sudah tertuang dalam surat edaran No. 0322/PL11/KM/2020 yang dikeluarkan oleh pihak kampus.

Kita sudah membuat surat untuk melaksanakan WFH bagi para peserta magang ke semua perusahaan. Jadi, itu sekitar seminggu setelah keluar surat yang pertama,” ucap Pak Beny.

Kebijakan tersebut mendapat tanggapan dari mahasiswa yang sedang melaksanakan PPI ini. Salah satunya dari mahasiswi Teknik Manufaktur yang saya hubungi melalui pesan WhatsApp.

Kita punya kesempatan juga buat menekan penyebaran dengan WFH atau daring tersebut dan gak mau take a high risk juga buat menjalankan PPI atau program akademik secara langsung atau tatap muka,” ujarnya.

Pernyataan mahasiswi tersebut mewakili suara dari mahasiswa magang sebagai bentuk kekhawatiran terhadap kondisi kesehatan mereka. Terlebih, perusahaan pelaksana PPI kali ini berdomisili di pusat persebaran COVID-19 seperti Jakarta, Banten, Bandung, Yogyakarta, dan kota lainnya (Catatan Kementerian Kesehatan tentang wilayah persebaran COVID-19, 15/3/2020).

Tanggung jawabnya besar dari pihak institusi, sih. Karena ketika kita di tempat PPI ataupun di POLMAN kan udah tanggung jawab POLMAN sendiri, wajar kalau ada surat edaran begini,” mahasiswi tersebut menambahkan.

Kebijakan tersebut tentu berdampak pada pengalaman yang akan diperoleh para mahasiswa magang. Banyak penyesuaian yang harus dilakukan oleh para mahasiswa magang, mulai dari menyesuaikan ritme kerja, membiasakan diri untuk berkoordinasi secara virtual, hingga membiasakan diri terhadap distraksi selama melaksanakan kegiatan magang dari rumah.

Lalu, bagaimana pihak perusahaan menyikapi kondisi ini?

Perbedaan terjadi di antara perusahaan-perusahaan yang bekerja sama dengan pihak kampus dalam menyikapi kondisi ini. Berdasarkan penelusuran kami dari para mahasiswa pelaksana PPI, ada perusahaan yang mengikuti kebijakan sesuai dengan surat edaran yang dikeluarkan oleh kampus. Ada pula perusahaan yang memilih untuk memutus hubungan kerja terhadap mahasiswa magannya sehingga pihak kampus terpaksa mengubah status magang mahasiswa tersebut dari magang di perusahaan ke magang di POLMAN.

Sesuai data yang dihimpun dari Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) POLMAN Bandung, jumlah mahasiswa yang melaksanakan PPI periode 10 Februari – 26 Juni 2020 adalah 71 mahasiswa dari 3 Program Studi. Dengan data awal sebelum kebijakan ini diterapkan, yaitu 67 mahasiswa magang di perusahaan, dan 4 mahasiswa magang di POLMAN.

Saat terjadi perubahan kebijakan dari pihak kampus, sebagian mahasiswa dialihkan statusnya dengan rincian sebagai berikut. 59 mahasiswa ditarik ke POLMAN dengan status WFH, 4 mahasiswa tetap magang di POLMAN dengan status WFH, dan 8 mahasiswa tetap magang di perusahaan dengan status WFH.

Mahasiswa yang WFH itu tidak semuanya diberi pekerjaan. Pertama, mereka ada yang benar-benar dirumahkan tanpa ada pekerjaan, tentunya tanpa ada kegiatan apapun. Kedua, ada yang diberi kegiatan oleh perusahaan. Jadi, karena memang perusahaan yang berbeda-beda maka ada yang seperti itu,” tegas pak Beny.

Untuk pembagian tugas kepada mahasiswa yang magang di POLMAN selama WFH, pak Beny sendiri selaku Wakil Direktur Bidang Akademik telah menginstruksikan kepada masing-masing kepala Program Studi untuk memberi arahan mengenai mekanisme pelaksanaan WFH tersebut.

Untuk program studi Teknologi Rekayasa Manufaktur, seluruh mahasiswa yang statusnya magang di POLMAN dirumahkan tanpa ada instruksi kerja. Dengan wacana akan diadakan kompensasi di semester berikutnya.

Untuk program studi Teknologi Rekayasa Perancangan Manufaktur, sejumlah mahasiswa yang statusnya magang di POLMAN mendapat tugas yang diberikan oleh dosen, sebagiannya lagi dilibatkan dalam proyek kampus.

Khusus untuk program studi Teknologi Rekayasa Otomasi, sejumlah mahasiswa yang statusnya magang di POLMAN mendapatkan tugas untuk eksplorasi mandiri sesuai dengan bidang yang ditekuni, dan ada sebagian orang yang dilibatkan dalam proyek kampus. Mahasiswa juga diinstruksikan untuk merencanakan alat pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna.

Memang ini situasi yang tidak pernah dipersiapkan sebelumnya. Jadi, semua kebijakan diambil secara instan dan cepat. Makannya idealisme untuk bisa mendapatkan porsi magang yang sesuai pasti efisiensinya kecil. Kita sudah berusaha untuk memaksimalkan semua kemungkinan untuk bisa merasakan pengalaman magang,” pungkas pak Beny.

Dalam situasi seperti ini, pihak kampus maupun mahasiswa dituntut aktif dalam mencari kegiatan alternatif yang bisa dilakukan. Kegiatan ini yang nantinya akan menggantikan pengalaman yang gagal didapatkan di industri. Setidaknya hal inilah akan berguna untuk mempertahankan sisi substansi dari program praktik industri.
 -----------------------------------
Ditulis oleh Harry Rosianto 
Bagian dari Redaktur Pelaksana Journalist Association of Polman.

Hanya manusia biasa yang mencintai kucing, dan mencintai buku. Kalau gabut suka gambar-gambar atau motret-motret gak jelas. Bisa ditemui di Instagram, Twitter atau di kehidupan nyata.
Share di Google Plus

About Jurasicman

Jurasic Man (Journalist Association of Polman) adalah salah satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) di Polman Bandung yang menampung minat mahasiswa di bidang jurnalistik.

0 komentar:

Post a Comment