![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglmQK8JgdcpDnwnd220secqZezmFrN-lgveY1KEdEJ0rEfamrs7BFQvfoHL54Wh-d3zMMOuILfFsdSr6YWDtnG9ft15xVaCjXolLFMjbviLDTB93-FfTJPRg7raHFnukBT3luGKmsQ2YKO/s640/IMG_20161210_095803.jpg) |
Baligho logo Polman Bandung yang dipasang untuk menyemangati tim futsal dalam pertandingan futsal yang diadakan di Polpos Fest 2016, di GOR Poltekpos, Bandung. |
|
Negara kita terdiri dari berbagai budaya dan suku bangsa. Tak terkecuali sebuah institusi pendidikan, dimana masyarakat dari berbagai daerah menuntut ilmu. Keberagaman budaya tersebut menjadi bukti bahwa sebuah institusi pendidikan menjunjung tinggi toleransi dalam menggelar pendidikan untuk masyarakat.
Selain itu, kita sebagai mahasiswa sudah seharusnya untuk menjalin hubungan dengan mahasiswa dari kampus lain. Karena mahasiswa juga merupakan manusia, dimana sebagai makhluk sosial dan saling membutuhkan manusia lainnya. Mahasiswa merupakan generasi yang diharapkan untuk menjadi penerus bangsa. Dan itu semua tak bisa dijalani jika hanya melibatkan segelintir mahasiswa saja. Perlu sebuah jalinan silahturahmi yang bisa mempererat kekeluargaan mahasiswa dan memperkuat tujuan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJx_GuvGlAqOm_eQEcNo9cEwsRjAT9p2rXn9HoR-Oq4B2NQl5Um6d_duKMMjY3pHoxN6QUMT9UMGj1rsFjPDxytAHPsnMvYrPCCRrVuq0lufGV0q_kuIW9Qzvcz4wHiff30PdtQcE81ZjF/s320/IMG_20161210_112715.jpg) |
Antusias pengunjung dalam pameran budaya yang diadakan di Polpos Fest 2016. |
|
Salah satu cara untuk menunjukkan hal tersebut adalah dengan pertemuan. Pertemuan yang memiliki esensi kekeluargaan, keberagaman budaya, dan sportifitas. Kata terakhir dari kalimat sebelumnya sangat menarik. Sportifitas, sebuah sikap yang terbangun ketika mengikuti sebuah pertandingan. Sikap yang juga menunjukkan adanya toleransi dalam pendidikan. Sikap yang menujukkan bahwa keberagaman budaya yang ada di sekitar kita bisa berjalan beriringan.
Pada hari Sabtu pekan lalu (10/12/2016), saya menghadiri Polpos Fest 2016, yang diadakan oleh Politeknik Pos Indonesia (Poltekpos). Acara yang digelar di kampus Poltekpos, Jalan Sariasih, Bandung, tersebut terdiri dari lomba debat,
singing contest, pertandingan futsal antar politeknik se-Jawa Barat, dan pameran budaya. Kegiatan ini melibatkan seluruh mahasiswa dari Poltekpos untuk berpartisipasi, baik sebagai panitia pelaksana, pengisi pameran, peserta lomba, dan penonton. Acara ini juga mengundang mahasiswa dari politeknik di seluruh Jawa Barat.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcvxwAJrpg5mCh0mCh0Yqb7CkdHaQEt6qqPoDM0PMXbY9tv4WcOttrFAFJylFqy-PTKCRSzdAh2uH4tS4pgP9JvRRzdlhuQCZGp7KjkXuVNiYWXonPINy97m0d0Ba3eFWz2GoaC5kNT2nn/s320/IMG_20161210_110532.jpg) |
Ezza Aliya, peserta lomba debat dari Polman, sedang menyampaikan pendapatnya dalam menanggapi isu yang menjadi bahasan dalam lomba debat. |
Lomba-lomba yang diadakan pada acara ini diikuti oleh beberapa perwakilan politeknik se-Jawa Barat. Dari Polman Bandung sendiri, tak mau ketinggalan untuk mengirimkan beberapa mahasiswa unggulannya sebagai peserta dalam lomba tersebut. Ada Fauzan Dimyati (2AE), Ezza Aliya (3FE), dan Danny Septi (4ME), sebagai perwakilan dalam lomba debat, serta UKM Sepakbola Polman Bandung dalam perwakilan untuk pertandingan futsal. Namun sayangnya, semua perwakilan dari Polman tersebut tak lolos hingga babak final. Perwakilan lomba debat gagal di babak semifinal dan perwakilan futsal tak lolos di fase grup. Meskipun demikian, mereka bisa menikmati lomba tersebut dan mendapat pengalaman dari keikutsertaannya mengikuti lomba tersebut. Kita harus apresiasi perjuangan mereka dalam lomba-lomba tersebut. Menang dan kalah, sudah biasa dalam sebuah pertandingan.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmn4GuOtyVJ2M5mG4va7Ruiqyuf4_wBxKYb7dx7Pdx34Gc-No3TKzu7N2z0BdMXcgOOgarL61wkJ9oc1TLdFNdB7HAYrol4XulPZtdJcklePMkASMufd0UkEZU0ufxLqYGS6wV0bTByp_u/s320/IMG_20161210_115245.jpg) |
Ikon dari stand Himpunan Mahasiswa Jawa dalam pameran budaya di Polpos Fest 2016. |
Selain menggelar lomba, dalam acara tersebut juga digelar pameran budaya yang menghadirkan kuliner dari daerah-daerah di Indonesia. Kegiatan pameran budaya ini diisi oleh komunitas mahasiswa rantau yang terdiri dari berbagai daerah, mulai dari NTT, Jawa, Kalimantan, Bengkulu, Bali, Sulawesi, Palembang, Jawa Barat, dan daerah lainnya. Setiap pengisi pameran berlomba-lomba untuk menunjukkan khazanah budaya mereka melalui kuliner dan kesenian tradisional kepada pengunjung pameran. Mulai dari menghadirkan ikon di stand-nya, membuat tempat sampah yang dihias dengan ornamen daerah asal, juga memutarkan musik tradisional dari daerah asal. Dalam pertunjukkan kesenian tradisional ini, para pengisi pameran bahkan mengajak pengunjung untuk ambil bagian dalam pertunjukkan tersebut. Seperti yang dilakukan oleh mahasiswa dari NTT yang mengajak pengunjung untuk menari tarian tradisional bersama. Selain menikmati kuliner dari pertunjukkan dari beberapa daerah di Indonesia, para pengunjung juga bisa menikmati para peserta singing contest bernyanyi di panggung utama yang berada di kawasan area parkir Poltekpos.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvRocIicw0tDXzUrVPRxbbg-Wj2hnR1CT_fxor4x7og6HlgBKU16nV8dWU_pgj4ANCfVjQgz7yFwrmM1tZuhzDpQe-WzWS9F4hv9AXtN0IXcy7cfMCnSstms059npqnM4kuBfdxPDDNcY-/s320/polpos+2.png) |
Pengunjung pameran mengikuti permainan tradisional yang dipertunjukkan di Polpos Fest 2016. |
Salah satu pengisi pameran dari Himpunan Mahasiswa Bali yang saya temui mengatakan, semua komunitas mahasiswa daerah selalu dilibatkan dalam acara ini setiap tahunnya. Hal tersebut karena keberadaan komunitas mahasiswa daerah di Poltekpos sudah lama sejak 2003. Sehingga komunitas mereka sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam keluarga mahasiswa Poltekpos.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuZ8QBSsyBIhLUJCrUceKWDNAcoBkctyDa2khvLCQHPGoi_rqMdw88rQjfObJ9tc5VcuUOOuC8n8hNvHavI14ggS8wUn5qln9_yZEFtjTjPxrmwGjR60fgrWbgtGUxIpAlmiSYlUg5b2_M/s320/IMG_20161210_142235.jpg) |
Antusias mahasiswa berpartisipasi dalam tarian tradisional yang dibawakan oleh komunitas mahasiswa daerah. |
Hal yang cukup menarik dalam acara ini adalah tingkat partisipasi dari mahasiswa Poltekpos sendiri yang cukup tinggi. Mereka saling mengunjungi stand-stand pameran yang juga merupakan stand rekan mereka sendiri. Selain itu, mereka juga cukup antusias ketika megikuti pertunjukkan kesenian tradisional yang ikut melibatkan mereka.
Dari rangkaian kegiatan Polpos Fest 2016, kita bisa melihat bahwa keanekaragaman budaya Indonesia dan jalinan silahturahmi antar mahasiswa politeknik yang sportif, bisa beriringan bersama dalam sebuah acara yang sederhana namun esensinya besar tersebut. Semoga pelaksanaan Polpos Fest selanjutnya bisa lebih baik lagi dan tetap membawa esensi utamanya sebagai sarana menjalin silahturahmi mahasiswa politeknik dalam semangat keberagaman budaya dan sportifitas.
Laporan: Teddy Sukma Apriana
Foto: Teddy Sukma Apriana
Jurasic Man (Journalist Association of Polman) adalah salah satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) di Polman Bandung yang menampung minat mahasiswa di bidang jurnalistik.
0 komentar:
Post a Comment