![]() | |
Salah satu suasana saat pelaksanaan Wisuda tahun 2016 (Foto: Dokumentasi Jurasic Man) |
Saat ditemui terpisah oleh reporter Jurasic Man, Bu Emma, ketua pelaksana wisuda tahun ini, mengkonfirmasi rencana tersebut. Alasannya karena adanya penolakan dari warga sekitar Polman, khususnya warga kompleks dosen ITB Kanayakan. Penolakan tersebut diakibatkan dari pengalaman wisuda tahun lalu, dimana parkir mobil yang meluber hingga ke jalan raya, kemacetan yang timbul bisa sampai berjam-kam, sampah yang berserakan setelah acara, dan adanya PKL di sekitar Jalan Kanayakan.
“Kami sudah mengusahakan agar pelaksanaan wisuda tahun ini tetap di Polman. Kami sudah dari jauh-jauh hari bertemu dengan ketua RT setempat. Bahkan ketua RT di sana sudah melakukan musyawarah. Dari hasil musyawarah tersebut, diputuskan bahwa warga menolak pelaksanaan wisuda Polman di dalam kampus dan penolakan tersebut tertulis dalam surat yang diberikan kepada pihak Polman. Jika larangan tersebut dilanggar, maka mereka akan melakukan penutupan akses jalan,” tambah beliau saat ditemui di ruang Sosiomanufaktur, Gedung Rinekamaya.
Beliau menambahkan, untuk masalah parkir saat acara jurusan di Polman, pihak panitia akan memakai lahan di Lembah Rekawanawaluya yang tidak dipakai untuk acara wisuda tahun ini. Hal tersebut untuk meminimalisir parkir mobil yang meluber di depan kompleks dosen ITB dan perumahan belakang Polman.
“Untuk memutuskan pelaksanaan acara ini, kami tidak terburu-buru. Kami harus mencari informasi dahulu, melakukan sounding ke warga, mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari tempat alternatif, dan lain-lain. Jadi dari berbagai pertimbangan tersebut, kami tidak secara tiba-tiba memutuskan bahwa pelaksanaan wisuda diundur ke 3 Oktober di Sabuga,” kata beliau.
Saat kami menyinggung mengenai persiapan panitia acara dari HMJ yang sudah membuat konsep acara sejak 2-3 bulan sebelum pelaksanaan wisuda, beliau mengatakan mereka harusnya menunggu koordinasi antara panitia HMJ dengan panitia wisuda Polman. Meskipun begitu, beliau mengatakan sudah memberitahu pihak HMJ yang akan melaksanakan acara penyambutan wisudawan untuk membuat konsep acara yang disesuaikan dengan rencana terbaru tersebut.
“Sebenarnya kan konsep acara mereka pasti tidak terlalu banyak berubah. Yang berubah hanyalah saat mobilisasi wisudawan dari Sabuga ke Polman,” tambah beliau.
Mengenai kemungkinan adanya arak-arakan wisudawan dari Sabuga ke Polman, pihak panitia mengklaim sudah merencanakan penanganan kegiatan tersebut. Mereka akan memberikan fasilitas transportasi bagi wisudawan dan jika perlu berkoordinasi dengan kepolisian.
Setelah itu, kami mengonfirmasi pernyataan Bu Emma tersebut kepada pihak-pihak terkait. Saat kami mengonfirmasi mengenai koordinasi panitia wisuda Polman dengan HMJ ke panitia wisuda dari salah satu HMJ yang kami temui. Mereka mengatakan, bahwa pada hari Selasa (21/8/2017), akan diadakan presentasi mengenai konsep acara penyambutan wisudawan dari HMJ. Selain itu, mereka juga mengatakan akan melakukan perubahan pada beberapa acara terkait wisuda, salah satunya adalah wisuda malam.
Kami jua menemui ketua RT di Kompleks Dosen ITB Kanayakan, Pa Topik. Tetapi, beliau tidak mau memberikan penjelasannya kepada kami. “Untuk semua penjelasan, sudah saya sampaikan semuanya kepada Pa Dody (Kepala Sub Bag. Umum, red). Saya tidak mau memberikan penjelasan apa-apa lagi kepada yang lain,” kata beliau saat kami temui di rumahnya.
Penjelasan yang reporter Jurasic Man dapatkan pun beliau sampaikan kembali saat perwakilan wisudawan dari 4 jurusan mengadakan audiensi dengan beliau 2 jam setelah wawancara reporter Jurasic Man. Beliau menambahkan informasi, berdasarkan hasil evaluasi panitia dari Polman terhadap acara wisuda tahun lalu, didapatkan adanya teguran keras dari warga kompleks dosen ITB Kanayakan karena gangguan yang timbul selama pelaksanaan acara wisuda tahun lalu.
Lalu, saat menghubungi pengelola Sabuga, ternyata pada tanggal 30 September, Sabuga akan dipakai oleh Unikom untuk kegiatan wisuda selama 2 hari dan pada weekend selanjutnya juga sudah di-booking oleh pihak lain. Pihak panitia Polman pun didesak untuk segera memberikan kepastian tanggal dan tempat sebelum penandatanganan ijazah oleh wisudawan pada pertengahan Agustus.
Selain itu, pihak pengurus RT dan RW di perumahan belakang Polman (Dago Timur dan sekitarnya) sebenarnya sudah mengizinkan pelaksanaan acara wisuda di Polman. Namun, pihaknya tidak bisa menanggulangi kejadian yang diakibatkan oleh pemuda-pemuda yang sampai memeras kepada keluarga wisudawan. Dan untuk warga di Alam Kanayakan, beliau mengkonfirmasi mereka tidak mempermasalahkan gangguan lalu lintas yang terjadi selama acara wisuda.
“Kami mempermasalah tanggal pelaksanannya juga bu, karena kami juga mempertimbangkan izin cuti orang tua di tempat kerja. Lalu bagiamana dengan orang tua dari luar Pulau Jawa yang harus beberapa hari sebelumnya sudah berangkat,” kata salah satu perwakilan wisudawan.
“Saya juga mengerti mengenai konsekuensi yang harus dihadapi. Pasti, keputusan ini tidak bisa diterima. Namun, harus bagaimana lagi. Saya selaku ketua pelaksana tidak bisa memutuskan karena itu sudah menjadi ranahnya direksi,” jawab Bu Emma menanggapi keluhan tersebut.
“Kita kan hidup bermasyarakat. Tidak mungkin kami memiliki keinginan dan kami memaksakan kehendak atas penolakan dari keinginan tersebut,” kata beliau mengakhiri audiensi tersebut.
Salah satu perwakilan wisudawan dari 4 jurusan, Robi Sawaludin (ME), memberikan penjelasan mengenai audiensi yang sudah dilakukannya bersama perwakilan wisudawan lainnya kepada Bu Emma. “Untuk hari ini, kami akan meminta transparansi mengenai masalah wisuda ini. Lalu, kami menuntut untuk diadakannya forum antara pihak institusi, panitia wisuda Polman, dan wisudawan, dalam waktu dekat ini,” kata Robi. Hasil dari audiensi tersebut sudah disampaikan kepada wisudawan lainnya melalui grup chat Line dan adanya pertemuan antara wisudawan dengan direksi pada hari Selasa (21/8/2017).
Simak perkembangan terbaru mengenai #DilemaWisudaDiSabuga melalui media-media Jurasic Man.
Reporter: Teddy S. Apriana
0 komentar:
Post a Comment