Wadir 3 Menjelaskan Program Kerja Kemahasiswaan 2016 kepada Ormawa

Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan beserta perwakilan
Polman memulai pertemuan terkait Program Kerja
Kemahasiswaan 2016.
Rupantama, Jurasic Man - Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan, Dadan Heryada W,, ST, MT, menggelar pertemuan dengan perwakilan ormawa di Polman Bandung, baik BEM-KM, DPM-KM, HMJ, dan UKM, pada hari Kamis sore (14/4/2016) di Ruang Seminar Rupantama. Pertemuan yang semula diagendakan dimulai pada pukul 16:00 WIB tertunda hingga 45 menit karena Pak Dadan masih mengikuti rapat terkait Beasiswa PPA-BBP. Dalam pertemuan tersebut, beliau menjelaskan tentang Program Kerja Kemahasiswaan 2016 beserta mengklarifikasi isu terkait ketiadaaan dana DIPA dari Pemerintah kepada Polman.

Dalam pertemuan tersebut, beliau menjelaskan tentang kendala yang dihadapi oleh pihak institusi dalam memperoleh dana bagi kegiatan kemahasiswaan. Akibat kendala tersebut, pihak Polman menggunakan dana PNBP dan Dana Rutin yang bersumber dari UKT yang dibayarkan oleh mahasiswa setiap pergantian semester. Penggunaan kedua sumber dana tersebut disetujui oleh pihak Polman sekitar 2 minggu yang lalu. Beliau juga secara tidak langsung menekankan kepada seluruh ormawa agar mulai aktif dalam kegiatan kemahasiswaan dan mandiri dalam urusan pendanaan.

Terkait isu ketiadaan dana DIPA dari Pemerintah kepada Polman, beliau menjelaskan bahwa tidak hanya Polman saja yang tidak mendapat dana DIPA dari Pemerintah, namun juga seluruh PTN di Indonesia juga tidak mendapat dana DIPA dari Pemerintah. Beasiswa PPA-BBP pun juga tidak dialokasikan dalam APBN 2016. Sehingga, seluruh PTN harus menunggu revisi anggaran pada RAPBN-P (Rencana Anggaran Pengeluaran Belanja Negara - Perubahan, red) 2016.

Setelah menjelaskan tentang kendala Polman dalam pendanaan kegiatan kemahasiswaan, beliau mulai mengumumkan pembagian penggunaan dana PNBP dan Dana Rutin bagi setiap Ormawa. Untuk pembagian penggunaan dana PNBP, Polman terfokus pada 2 jenis kegiatan saja, yaitu Kegiatan Penalaran Akademik dan Pengembangan Minat dan Bakat. Kegiatan Dies Natalis Polman ke-39 tahun pada 24 Maret kemarin juga menggunakan dana tersebut. Sedangkan untuk pembagian penggunaan Dana Rutin, Polman mengambil referensi dari TOR (Terms of Reference, red) tahun 2015. Namun, beliau menambahkan bahwa TOR tersebut belum pasti karena saldo kas Kemahasiswaan yang hanya tinggal kurang lebih Rp 57.000.000,00. Artinya, sampai pergantian semester dan penerimaan mahasiswa baru pada Agustus nanti, pihak Polman akan mengirit pengeluaran di kegiatan kemahasiswaan.

Sesi tanya jawab diadakan di akhir pertemuan. Presiden Keluarga Mahasiswa (KM) Polman 2016, Dhani Rhamadani, mengutip perkataan Pak Dadan terkait keinginan Polman untuk berprestasi dari UKM Olahraga, namun faktanya dari pembagian penggunaan dana kemahasiswaan, alokasi yang diterima di setiap UKM Olahraga cenderung sedikit dibandingkan dengan UKM Non-Olahraga. Pak Dadan berdalih, alokasi dana bagi UKM Non-Olahraga lebih banyak karena dana yang dibutuhkan oleh UKM tersebut memang banyak. Selain itu, dana yang diberikan Polman bersifat trigger (pemicu) bagi kegiatan kemahasiswaan di Polman Bandung. "Kalau dikasih dana banyak saja tidak terlihat prestasinya, coba kita lihat apakah kalau dikasih dana sedikit mereka bakal berprestasi atau tidak," timbal beliau. Sontak, perkataan tersebut menyinggung UKM Basket yang menjadi juara 4 di salah satu event liga basket di Jakarta. Terkait hal tersebut, beliau mempertanyakan surat tugas UKM Basket dalam event tersebut sekaligus menekankan kepada seluruh ormawa jika ingin membawa nama Polman dalam suatu event harus diinformasikan kepada institusi.

Sebelum mengakhiri pertemuan, beliau memberikan tenggat waktu kepada KM untuk mengadakan sidang TOR paling lambat Kamis minggu depan (21/4/2016). Pertemuan tersebut akhirnya selesai pada pukul 18:30 WIB. (TSA/JM)
Share di Google Plus

About Jurasicman

Jurasic Man (Journalist Association of Polman) adalah salah satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) di Polman Bandung yang menampung minat mahasiswa di bidang jurnalistik.

0 komentar:

Post a Comment